Selasa, 03 Juni 2014

utilitas 2 gedung harris hotel


Text Box: BAB 1
PENDAHULUAN 


I.    Deskripsi obyek
1.1 Nama obyek
Dari hasil perundingan dari kelompok kami dalam proses pemilihan obyek untuk dijadikan bahan tugas besar dalam proses pembelajaran “utilitas 2”, kami sepakat untuk memilih obyek proyek hotel yang bernama POP & HARRIS hotel.  Pop & Harris hotel adalah salah satu dari beberapa cabang hotel Pop dan Harris yang ada di Bali hanya saja disini di jadikan satu projeck dalam satu site.

1.2  Lokasi obyek
 lokasi POP & HARRIS hotel yaitu di Cokroaminoto selatan Denpasar tepatnya di depan bangunan Pertamina dan dealer Yamaha Agung Center.


1.3  Tahun di bangun
       Hotel ini di bangun sejak awal bulan Januhari tahun  2012 dan sampai sekarang masih berjalan.

1.4  Pemilik Proyek
Pemilik hotel ini adalah Luki Tanu berasal dari kota Bandung.

1.5   Luas Lahan
-   5.818,300 m2
1.6   Luas bangunan
a.   Gedung Harris
-   1,484 m2
b.   Gedung convention center
-   1,626 m2
c.   Gedung Pop
-   851 m2
1.7   Banyak lantai
a.   Gedung Harris
-   5 lantai
b.   Gedung convention center

-   3 Lantai
c.   Gedung Pop
-   5 Lantai
1.8   Fungsi bangunan
a.   Gedung Harris
-   Hotel untuk Gedung penginapan
b.   Gedung convention center
-   Gedung pertemuan atau rapat
c.   Gedung Pop
-   Hotel untuk Gedung penginapan       
1.9   Obyek yang akan di bahas
-   Gedung Harris Dan convetion

1.10  Team perencanan dan pelaksana proyek
Proyek Pop dan Harris ini di rancang oleh konsultan struktur, arsitektur dan konsultan M/E. Untuk  desain arsitekturnya di rancang oleh konsultan  yang bernama Bruno Caron Architectes dan proyek arsiteknya di kerjakan oleh konsultan PT. ANGGARA ARCHITEAM, Strukturnya di desain oleh konsultan EKAMITRA TALENTAMA Pt dan utilitasnya di desain oleh konsultan PT. MITRA INTI PRANATA.
Hotel ini di bangun sejak awal Januari tahun2012 dan sampai saat ini masih dalam tahap pengerjaan atau tahap pelaksanaan. Proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor dan konsultan pengawas diantaranya :
A.    PT. Nusa Raya Cipta Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor struktur dan arsitektur
B.    PT. Promaco Cipta Bersma adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengawasan
C.   PT. Alkon Nusa adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor utilitas
Lakosi site memiliki kontur yang agak miring ke belakang kira-kira mencapai 2% dari titik tertinggi site dan tata guna lahannya berupa tanah kosong, menurut Projeck Menagernya lahan ini juga bekas bangunan hotel. Proyek tersebut di bangun tiga bangunan utama yaitu gedung Harris, gedung Convention, dan yang terakhir gedung Pop hotel.


1.11  Lampiran gambar -gambar

Gambar  1.2 lantai basement harris
Sumber : Observasi lapangan


 
Gambar  1.1 site plan
Sumber : Observasi lapangan


 


Gambar  1.2: Lantai dasar harris
Sumber : Observasi lapangan


 


Gambar  1.3: Lantai satu harris
Sumber : Observasi lapangan


 




Gambar  1.5: Lantai tiga harris
Sumber : Observasi lapangan


 
Gambar  1.4: Lantai dua harris
Sumber : Observasi lapangan


 



Gambar  1.6: Lantai atap Harris
Sumber : Observasi lapangan


 

Gambar  1.7: Denah atap Harris
Sumber : Observasi lapangan


 




Gambar  1.8: 3D tampak depan Harris
Sumber : Observasi lapangan


 


Gambar  1.9: foto tampak depan Harris
Sumber : Observasi lapangan


 


Text Box: BAB 2
PEMBAHASAN 



2.1   Sistem utilitas gedung tinggi
            Utilitas pada gedung adalah tahap perencanaan yang mendasar yang mempengaruhi tahapan-tahapan dalam perencanaan struktural dan arsitektural baik dalam perancangan maupun dalam proses pelaksanaan.  Menurut Vitruvius dalam bukunya Ten Books on Architecture (Book I Chapter III), Arsitektur dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ‘the art of building’, ‘the making of timepieces’, dan ‘the construction of machinery’:
venustas              keindahan
firmitas                 kekuatan
Utilitas                  kenyamanan
 
Pyramid Diagram
Ketiga pernyataan yang dikemukakan oleh Vitruvius dalam bukunya Ten Books on Architecture (Book I Chapter III), maka utilitas tidak lepas  dari tahap perencanaan maupun perancangan arsitektur, karena utilitas menjadi satu kesatuan dalam perencanaannya.
            Pada pembahasan ini, akan menguraikan tentang sistem utilitas pada gedung tinggi yaitu pada gedung harris hotel yang meliputi sebagai berikut :
1.    Sistem drainase bangunan dan lingkungan
2.    Sistem pengelolaan lumbah dan sampah
3.    Sistem pemadam kebakaran
4.    Sistem keamanan banguanan
5.    Akustika bangunan
6.    Sistem transportasi vertikal
7.    Perawatan dan pemeliharaan banguanan

2.2   Sistem drainase di dalam dan di luar gedung harris hotel
1.    Sistem drainase di dalam gedung harris hotel
Sistem drainase di dalam gedung Harris meliputi semua cairan yang di buang baik yang mengandung cairan padat maupun cairan tidak padat yang berasal dari kegiatan penunjang sehari-hari yang di alirkan menuju kesistem pembuangan seperti STP (sewage treatmen plan) dan bioseptik yang telah direncankan pada hotel harris.
Jenis –jenis buangan yang di lakukan di dalam hotel adalah  
  1. Jenis buangan air kotor (black water)
Jenis buangan air kotor yang sering di lakukan terdapat pada daerah urinoir, kloset baik dari kloset unit kamar maupun kloset umum seperti toilet lobby, toilet ruang fitnes dan tidak menutup kemungkinan dari sitem alat plumbing lainnya.
Gambar  2.2: Gambar rencana toilet area uang fitnes harri
Sumber : Observasi lapangan


 
Gambar  2.1: Gambar rencana toilet area lobby harris
Sumber : Observasi lapangan


 
                  




Gambar  2.3: Foto peralatan buangan air kotor pada erea toilet Harris
Sumber : Observasi lapangan


 
http://gambar-rumah.com/attachments/bali/804217d1384983172-di-jual-rumah-cantik-lantai-1-siap-huni-img-20130801-01310.jpg 


  1. Jenis buangan air bekas (grey water)
Jenis buangan ini berasal dari sistem peralatan plambing seperti shower, wastafel pada area toilet unit kamar dan toilet umum selain itu peraltan lainnya seperti bak cuci peralatan dan bak cuci tangan pada area kitchen
Gambar  2.5: Foto peralatan buangan air bekas pada erea kitchen Harris
Sumber : Observasi lapangan


 
Gambar  2.4: Foto peralatan buangan air bekas pada erea toilet Harris
Sumber : Observasi lapangan


 
                          https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ROK7WeDKv1nlB6JH29gRa73VBijgfEPsT5nOCo7nBFqvZIEnxlHlM44puAdUruIDpRjigSn_51WA4qxix3MTtqn0L7f35jYj0X0uyEJ8NrMY9sAa4g_G5CGWa8jlNM5XQ07P9wLtvIE/s400/al-shams-plaza-kitchen8.jpg



sistem penyaluran buangan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pemisahan sumber buangan antara sumber buangan aik kotor dengan air bekas dan di alirkan kesistem pembuangan akhir yaitu meuju STP (sewage treatment plan)
2.    Sistem drainase di luar gedung Harris
Sistem drainase di luar gedung berkaitan dengan sistem penyaluran air hujan. Pada gedung harris, air hujan dari dak atap maupun atap limasan di salurkan melalui pipa vertikal meuju ke gutter (selokan gedung) dan di alirkan ke sumur resapan, apabila sumur resapan tidak cukup menampung volume air hujan yang tinggi, Selebihnya secara otomatis akan disalurkan ke sungai di belakang hotel harris dan kesistem pembuangan drainase kota.
Gambar  2.6: Skematik  penyaluran air hujan
Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-txc


 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1mYnb8H0w7jXyvNIrt-3i70nowqxgUulQHXfvWfJaUATwS_wx6wNXgji3hxtETWGp60nogxLzdFyxhaTzyti6kahz2nZiayueZjgNB1hTFBtfh_5qOTmDHLYmrQ4Z2tK1a5tdnKaMiAI/s1600/Untitled-6.jpg

Jenis – jenis peralatan sistem drainase di luar gedung yang terdapat di harris hotel :
  • Roofdrain
Roofdain
 
 


Gambar  2.6: Foto peralatan buangan air hujan pada erea dak atap Harris
Sumber : Observasi lapangan


 
 




  • Pipa dan Talang air hujan
Gambar  2.7: Foto peralatan buangan air hujan pada erea atap limasan Harris
Sumber : Observasi lapangan


 


  • Gutter air hujan
untuk pada area open space seperti parkir, air hujan disalurkan melalui sistem perkerasan yaitu dengan menggunakan grassblok. Dan pada area jalan kendaraan terdapat gutter yang di gunakan untuk menampung air hujan yang selanjutnya di salurkan menuju ke saluran air hujan,






















Gambar  2.8: Foto  gutter ara jalan kendaraan.
Sumber : Observasi lapangan


 










  • Bak kontrol
Bak kontrol di gunakan untuk pemeriksaan apa bila ada kendala pada pipa air hujan yang tertanam di bawah tanah. Baka konrtol di pasang pada area parkir bus di pasang setiap jarak 3 meter karena parkir teresebut memiliki kapasitas yang luas.
Gambar  2.10: Gambar denah sumur resapan
Sumber : Gambar forcontruction harris


 
Gambar  2.9: Foto  bak kontrol ara jalan kendaraan.
Sumber : Observasi lapangan


 


  • Sumur resapan
Sumur resapan yang di terapkan pada gedung hotel harris berbeda pada sumur resapan pada perumahan pada umumnya, sumur resapan pada gedung harris hotel memiliki ukuran yang lebih besar. Bahan yang digunakan unruk membuat resapan adalah dengan menggunakan buis beton dengan memiliki diameter 1,2 m dan dipasang pada kedalaman mencapai 8 meter dari permkaan tanah. Terdapat 2 titik sumur resapan yang dipakai pada gedung tersebut
Gambar  2.11: Potongan sumur resapan
Sumber : Gambar forcontruction harris


 


2.3   Sistem pengolahan limbah dan sampah gedung harris hotel
Buangan banyak di hasilkan oleh aktifitas atau kegiatan sehari-hari didalam gedung harris baik dari segi aktifitas penyewa hotel maupun staf yang bekerja pada hotel tesebut. Dari berbagai buangan itu maka dapat di bedakan atas buangan cair (liquid wate) dan buatan padat (solid waste). Yang termasuk dalam pembuangan cair adalah
-        Black water yang di hasilkan oleh libah pada WC,baik dari WC umum maupun WC unit kamar
-        Grey water yang di asilkan pada proses mencuci perabotan area kitchen dan restaurant, mandi, cuci muka dan tangan,cuci sayuran pada area kitchen dan pembersihan pada hotel tersebut.
Sedangkan yang termasuk limbah padat (solid waste ) adalah limbah yang dihasilkan berupa sampah baik dari sampah organic maupun sampah anorganik pada hotel Harris.
1.      Sistem pengolahan limbah yang besifat cair (Black Water)
Dalam sistem penanganan limbah yang bersifat cair (Black Water) proyek harris menyediakan sistem pembuangan yaitu Sistem STP (Sewage Treatmen Plan) dan bioseptick
§  Sistem STP (sewage treatmen plan)
      STP pada gedung hotel harris dipasang atau di letakkan di lantai basement. Dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengontrolannya. Selain itu untuk menghemat lahan yang terdapat dalam site. Kapasitas STP yang di sediakan untuk penampungan air limbah adalah 130 m2
      STP menampung sistem buangan seperti kotoran manusia (black water)  pada WC umum Lobby dan WC pada unit kamar pada hotel harris selain penampungan black water juga di gunakan untuk menampung pembuangan air bekas (grey water) seperti pada kitchen, wastafel pada WC dan air bekas air mandi dan tidak menutup kemungkinan buangan dari alat plambing lainnya dalam sistem pengalirannya.
      Sistem pembuangan air kotor dan air bekas di pisah melalui peralatan plambing untuk dialirkan menuju STP. Dari STP limbah tersebut di proses dan di olah untuk di pergunakan kemabali seperti untuk menyiram taman jadi limbah tersebut tidak di alirkan kesistem pembuangan roil kota sehingga sangat efesien dan tidak mencemari lingkungan sekitar.
STP yang diterapkan pada hotel harris memiliki bagian-bagian seperti berikut :
Gambar  2.12: Denah rencana STP
Sumber : Gambar forcontruction harris


 

Gambar  2.12: Gambar Potongan  rencana STP
Sumber : Gambar forcontruction harris


 

o   Greasetrap
 di gunakan untuk menampung awal semua sistem buangan dari pelalatan plumbing.
Gambar  2.13: Foto pelaksanaan Greasetrap
Sumber : Observasi lapangan


 

o   Septiktank.
Septiktank di gunakan untuk menampung limbah dari grasstrap melalui peralatan plumbing
Gambar  2.15: Foto bak ekualisasi  pada STP
Sumber : Observasi lapangan


 
Gambar  2.14: Gambar rencana septiktank pada STP
Sumber : Gambar forcontruction harris


 

o   Bak ekualisasi
Bak ekualisasi di gunakan untuk melalukan proses penguraian pada limbah yang di alirkan melalui septiktank dengan cara di hancurkan menggunakan alat submersible jet aerator 5 hp/3 ph/380 v


o   Bak Aerasi
Pada aerasi merupakan penampungan limbah yang sudah di hancurkan yang masih berupa lumpur dan pada bak aerasi lumpur tersebut diolah dan diproses untuk menjadi cairan yang berupa air yang masih mengandung bakteri.
Gambar  2.16: Foto bak aerasi  pada STP
Sumber : Observasi lapangan


 


o   Clarifier
Pada tahap selanjutnya Clarifier di gunakan untuk menyaring cairan yang di proses sebelumnya pada bak Aerasi untuk di jadikan air yang jernih. Hasil penyarinagn pada Clarifier yang nantinya akan di pompa dengan pompa transfer dan di perkgunankan untuk kebutuhan penunjang seperti menyiram taman.
Gambar  2.17: Foto Clarifier pada STP
Sumber : Observasi lapangan


 

§  Bioseptick
Bioseptick di pergunakan untuk penampungan limbah dari sumber buangan yaitu pada toilet ruang fitnees. Sistem kerja pada boiseptick ini ialah limbah di cairkan melalui proses biologis dan selanjutnya diendapkan untuk di alirkan melalui pipa drainase menuju kesistem saluran air hujan.
Gambar  2.18: Foto pemasangan bioseptick pada area taman
Sumber : Observasi lapangan


 
 


2.      Sistem pengolahan limbah padat (sampah)
Limbah padat (sampah) bersasal dari aktifitas sehari-hari baik dari aktifitas penyewa maupun aktifitas staf area hotel limah padat dapat dapat di golong kan menjadi 2 yaitu sampah yang mudah membusuk (sampah organik) dan sampah yang tidak mudah membusuk (sampah anorganik).
Sampah-sampah yang tergolong sampah organik adalah sebagai berikut:
-    Sisa makanan
Sampah ini berasal dari sisa-sisa makanan pada restaurant,kitchen,café terbuka dan tidak menutup kemungkinan terdapat pada ruang tertentu.
-    Sampah sayuran
Sampah ini berupa potongan-potongan sayuran yang tidak dipergunakan yang jelas terdapat pada ara kitchen.
Sampah-sampah yang tergolong sampah anorganik adalah sebagai berikut:
-    Sampah plastic pembungkus makanan, sayuran dan barang-barang tertentu untuk kebutuhan hotel yang berasal dari aktifitas sehari-hari pada hotel tersebut baik penyewa maupun staff
-    Sampah kertas yang bersal dari staaf office pada hotel
-    Sampah kaleng yang berasal dari,kaleng minuman dan lain sebagainya yang di hasilkan oleh aktifitas pada hotel tersebut
Dalam mengatasi limbah padat tesebut di atas. Pada hotel harris mengguanakan sistem yang sederhana di mana limbah tersebut di kumpulkan dan di tampung padapenampungan sementara dan pada akhirnya diangkut dengan mobil sampah keliling daerah kota Denpasar menuju ke TPA (tempat pembuangan akhir). Skematik dapat di lihat seperti bagan di bawah.


 



2.4   Sistem Pemadam Kebakaran
        Sistem pemadam kebakaran adalah system pengamanan, perlindungan dan pencegahan terjadinya kebakaran untuk keselamatan penghuni hotel maupun bangunan hotel itu sendiri dan benda-benda yang ada di dalamnya dari bahaya kebakaran sebelum atau sesudah secara tepat dan aman.
§  Ruang lingkup pelayanan apabila terjadi kebakaran pada gedung harris hotel
untuk mempermudah perpindahan penghuni apabila terjadi kebakaran pada gedung harris terdapat corridor dengan ukuran lebar 1.5 m dan terdapat tangga darurat 2 akses yang memiliki lebar tangga berkisar antara 1.3 m sampai dengan 1.5 m,hanya saja bukaan pada unit kamar menggunakan pasangan kaca mati.
§  Cara penempatan pemadam kebakaran pada gedung harris hotel :
-        Di dalam hotel
-        Di luar hotel
a.    Sistem pemadan kebakaran di dalam gedung hotel harris
  Sistem pemadam kebakaran di dalam hotel menggunakan gabungan antara splinker dan hidran.
·         Hidran di pasang pada public area seperti pada setiap koridor unit kamar, koridor lantai dasar dan koridor lantai basement. Type hydran yang di gunakan dalam gedung haris adalah hydrant box (class III NFPA) yang  terdiri dari peralatan sbb :
-          Steel box recessed type, ukuran 800 mm, 1300 mm & 300 MM dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180° dan dilengkapi slopper. Box dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm Bell.
-          Hose rack untuk slang 65 mm, chromium plated bronze dengan jumlah gigi disesuaikan dengan lebar box
-          Hydrant valve, chronium plated  65 mm sambungan dan bentuk valve disesuaikan dengan posisi pipa
              
Gambar  2.19: Foto pemasangan hydran pada koridor lt basement, lt dasar, lt typical lt 1 s.d lt 3
Sumber : Observasi lapangan


 
Hidran koridor lantai dasar


 
Hidran koridor lantai typical lt. 1,2 dan 3


 
Hidran koridor lantai basement


 
             


Sumber air yang salurkan untuk kebutuhan hidran melalui air PDAM yang di tampung pada  penampungan sementara yaitu pada GWT. Sistem Distribusi Untuk mendukung proses dan sistem kerja hydrant, diperlukan sistem distribusi yang menggunakan pipa untuk menghubungkan sumber air hingga ke titik selang hydrant. jaringan pipa hydrant menggunakan system jaringan interkoneksi tertutup contohnya sistem ring atau O. Sistem ini memberikan beberapa keunggulan, contohnya adalah sebagai berikut:
-          Air tetap dapat didistribusikan ke titik hydrant walaupun salah satu area pipa mengalami kerusakan.
-          Semburan air hydrant lebih stabil, meskipun seluruh titik hydrant dibuka.
Sistem pipa utama (primary feeders) dari hydarant menggunakan ukuran 12-16 inch. Pipa sambungan ke dua (secondary feeders) menggunakan 8-12 inch. Sedangkan untuk cabang pipa menggunakan ukuran 4.5-6 inch. Pada ujung pipa hydrant tersambung dengan pilar hydrant. Disamping pilar hydrant terpasang box yang digunakan untuk menyimpan selang hydrant (hose). Selang ini terbuat dari bahan kanvas yang panjangnya berkisar 20-30 meter.
Sistem pompa hydrant Sistem ini terdiri atas panel kontrol pompa, motor penggerak, dan unit pompa. Pompa dikontrol melalui sistem panel kontrol, sehingga dapat menghidupkan serta mematikan keseluruhan system dan juga untuk mengetahui status dan kondisi pompa. Motor penggerak pompa merupakan sistem mekanik elektrik yang mengaktifkan pompa untuk menyedot dan menyemburkan air.
Unit pompa untuk hydrant terdiri dari:
- Pompa Generator Digunakan sebagai sumber tenaga cadangan pada saat listrik mati
- Pompa Utama Digunakan sebagai penggerak utama untuk menyedot air dari sumber GWT ke titik hydrant
- Pompa Jockey Digunakan untuk mempertahankan tekanan air pada sistem hydrant
Pompa jockey hydrant


 
Pompa utama (elektrik) hydrant


 
Gambar  2.19: Foto pompa hydrant
Sumber : Observasi lapangan


 

·         Springkler merupakan sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran pada sebuah bangunan. Springkler akan secara otomatis menyala bila ada kebakaran yang terjadi.splinker di pasang di pasang setiap ruangan diantaranya koridor, unit kamar, ruang office, restaurant, kitchen ,storage, ruang fitness, Retail, ruang rapat, ruang control, ruang ME, ruang panel, dan ruangan-ruangan lain yang memutuhkan.
Harris hotel menerapkan wet pipe sistem yaitu sistem yang menggunakan sprinkler otomatis yang di sambungkan kesuplai air (water supply).dengan demikian air akan segera keluar melalui sprinkler yang telah terbuka akibat adanya panas dari api.
Gambar  2.20: Foto proses pemasangan springkler
Sumber : Observasi lapangan


 

Dilihat dari gambar 2.20 sprinkler di pasang diatas plafond dengan kepala sprinkler agal menonjol di bawah plafond. Cara kerja sistem ini adalah melalui pecahnya kepala srinkler yang menerima rangsangan panas berdasarkan tingkat suhunya. Air memancar dari kepala sprinkler dan mengakibatkan tekanan dalam jaringan instalasi turun sampai ke titik tertentu sesui desain/rancangan. Turunnya tekanan selanjutnya akan mengaktifkan pressure switch dan menggerakkan pompa. Setelah pompa bekerja, air bertekanan mengalir dalam jaringan menuju titik-titik sprinkler, termasuk mengaktifkan “ alarm gong”.
b.    Sistem pemadan kebakaran di luar gedung hotel harris
Untuk sistem pemadam kebakran di luar gedung harris mengguankan Hydrant Pillar . Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari PAM dan GWR gedung disalurkan ke mobil Pemadam Kebakaran agar Pemadam Kebakaran dapat menyiram air mobil ke gedung harris apa bila terjadi kebakran. Alat ini diletakkan di bagian luar gedung hotel yang sewaktu-waktu bisa di butuh apabila terjadi kebakaran.





4 komentar: